Schistosomiasis merupakan infeksi yang terjadi pada organ tubuh bagian tubuh yang disebabkan oleh cacing yang ada pada air. Dilansir dari alodokter, cacing parasit ini bisa dapat menyebabkan Schistosomiasis terjadi. Jenis parasit ini diantaranya S. mansoni, S. mekongi, S. intercalatum, S. Haematobium.
Di Indonesia, penyakit parasit ini banyak ditemukan di dataran tinggi Sulawesi Tengah, kemudian penyakit ini pun termasuk penyakit yang mematikan kedua setelah malaria. Sementara nama lain dari penyakit ini adalah Bilharzia.
Bagaimana Schistosomiasis bisa terjadi dan menyerang seseorang, hingga menyebabkan infeksi pada bagian-bagian tubuh tertentu. Saat seseorang terkena Schistosomiasis, kemudian dia melakukan aktifitas buang air besar atau kecil dari sumber air tawar, disadari atau tidak, dia akan mengeluarkan schistosoma. Telur ini masuk serta berkembang dalam tubuh inangnya, yaitu berupa keong air tawar. Setelah itu telur ini keluar meninggalkan inangnya dan bertahan hidup di luar yaitu perairan, dan bertahan hingga 48 jam.
Karena telur schistosoma hidup di perairan air tawar, biasanya akan masuk pada tubuh manusia, saat manusia itu berenang atau mandi di air terbuka kemudian dia menyelinap pada bagian usus dan bersarang juga pada bagian kandung kemih. Hingga pada saat manusia buang air kecil, si telur ini akan ikut keluar atau bisa juga melalui feses.
Bagaimana seseorang bisa diketahui terserang parasit schistosoma ? berikut gejala-gejala yang ada saat seseorang terkena schistosoma :
- Seseorang akan sering mengalami demam dan tubuh sangat merasa lelah
- Selain itu, tubuh sering merasa lemas dan nyeri pada bagian otot-otot tubuh
- Akan merasa gatal pada tenggorokan yang akhirnya menimbulkan batuk
- Merasa sakit kepala
- Yang terakhir seseorang juga merasakan munculnya ruam.
Selain tanda-tanda di atas, penderita infeksi schistosomiasis, biasanya juga sering merasa sakit pada bagian atas kanan perut dan diare berdarah. Namun keluhan ini juga biasa dikeluhkan pada malaria, artinya bukan sekedar tanda infeksi schistosomiasis. Sementara jika menyerang hati, maka yang akan dirasakan oleh pengidap infeksi ini, dapat juga menimbulkan gejala dispepsia, kembung dan nyeri pada perut bagian kiri yang diakibatkan oleh limpa.
Schistosomiasis pada usus, menimbulkan gejala yang berupa kelelahan, diare dan disentri. Bahkan jika sudah infeksi ini berlanjut, akan menyebabkan pembekakan kaki, pembesaran perut dan melena. Kemudian jika ada gejala demam, batuk, sesak nafas, itu menandakan bagian paru-paru dan jantung yang tengah terserang oleh parasit schistosoma.
Pengobatan schistosomiasis
Pada umumnya, penyakit ini dapat diatasi dengan obat anti cacing. Karena parasite ini bersumber dari inangnya, yaitu keong, maka di bagian tempat lain, langkah yang diambil untuk menjauhkan parasit ini yaitu dengan cara mengendalikan kenong tersebut baik secara kimia, biologi dan mekanik.
Pencegahannya sendiri, sederhananya bisa meminimalisir terjadinya kontak langsung dengan air tawar seperti sungai, danau dan sebagainya, yang pasti yang didalamnya terdapat parasit schistosoma. Meminum air bersih dan dalam keadaan matang, maka pastikan air anda direbus terlebih dahulu. Selain itu, mengusapkan handuk dengan keras pada badan setelah mandi, itu dapat membantu menghindari cacing masuk dalam tubuh. Untuk memastikan kesehatan lebih terjaga, sebaiknya air yang digunakan mandi pun direbus terlebih dahulu, guna menghindari parasit yang bersarang dalam air tawar.
Demikian pengertian penyakit schistosomiasis, yang disebabkan oleh virus schistosoma. Siapapun bisa terserang oleh parasit yang satu ini karena kehidupannya dalam tubuh manusia tidak memandang usia. Karena hidupnya dalam air, maka selalulah memastikan air yang anda gunakan aman dan terhindar dari parasit tersebut.